Dokumen SIUP Persyaratan Lengkap dan Cara Mendapatkannya

 

 

//

Dwi, CFP.

 

Pentingnya SIUP untuk Kelancaran Usaha Anda

Dokumen apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan SIUP? – Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bukanlah sekadar formalitas belaka, melainkan kunci penting bagi keberlangsungan dan kesuksesan bisnis Anda. SIUP merupakan bukti legalitas usaha yang menunjukkan bahwa bisnis Anda telah terdaftar dan diakui oleh pemerintah. Keberadaannya memberikan berbagai manfaat, sekaligus melindungi usaha Anda dari berbagai risiko.

Mengurus SIUP memang membutuhkan beberapa dokumen penting, seperti KTP, akta pendirian perusahaan, dan NPWP. Nah, setelah SIUP terbit, pertanyaan selanjutnya mungkin adalah mengenai pengurusan pajak, khususnya bagi startup yang baru merintis usaha. Simak informasi lengkapnya di sini: Apakah ada fasilitas pajak khusus untuk startup? Mengetahui hal ini penting agar Anda bisa mempersiapkan administrasi perpajakan dengan baik, sehingga proses pengurusan SIUP dan pengelolaan keuangan perusahaan bisa berjalan lancar.

Kembali ke dokumen SIUP, pastikan semua persyaratan terpenuhi sebelum mengajukan permohonan.

SIUP merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah sebagai bukti bahwa usaha Anda telah memenuhi persyaratan administratif dan beroperasi secara legal. Manfaatnya sangat luas, mulai dari kemudahan akses permodalan, kemitraan bisnis, hingga peningkatan kepercayaan dari konsumen dan mitra kerja. Tanpa SIUP, usaha Anda rentan terhadap berbagai masalah hukum dan operasional.

Dampak Negatif Tidak Memiliki SIUP

Operasional usaha tanpa SIUP dapat berdampak negatif secara signifikan. Usaha Anda berisiko terkena sanksi administratif berupa teguran, denda, hingga penutupan usaha. Selain itu, akses terhadap berbagai peluang usaha, seperti permodalan dari lembaga keuangan, akan menjadi sangat terbatas. Kepercayaan konsumen dan mitra bisnis pun dapat menurun drastis, sehingga berdampak pada omzet dan perkembangan usaha.

Mengurus SIUP memang butuh kesabaran, karena dokumen yang dibutuhkan cukup banyak, mulai dari KTP, akta pendirian perusahaan, hingga NPWP. Nah, setelah SIUP beres, langkah selanjutnya adalah mencari pendanaan, kan? Memastikan kelancaran operasional bisnis sangat penting. Untuk itu, pelajari lebih lanjut Bagaimana cara mencari investor untuk startup? agar prosesnya lebih mudah.

Dengan pendanaan yang cukup, proses pengurusan dokumen seperti SIUP akan lebih terbantu, dan bisnis pun dapat berkembang dengan optimal. Jadi, selain menyiapkan dokumen untuk SIUP, perencanaan mendapatkan investor juga sangat krusial.

Contoh Kasus Nyata Pentingnya SIUP

Bayangkan sebuah usaha kuliner rumahan yang berkembang pesat tanpa memiliki SIUP. Awalnya, usaha tersebut berjalan lancar dan mendapatkan banyak pelanggan. Namun, suatu ketika, usaha tersebut mendapat razia dari pemerintah daerah dan dikenakan denda yang cukup besar karena beroperasi tanpa izin. Hal ini tidak hanya mengakibatkan kerugian finansial, tetapi juga merusak reputasi usaha tersebut di mata konsumen.

Ilustrasi Kerugian Usaha Tanpa SIUP

Ilustrasikan sebuah toko kecil yang menjual pakaian tanpa SIUP. Toko tersebut awalnya ramai pembeli. Namun, karena tidak memiliki SIUP, toko tersebut tidak dapat mengakses pinjaman modal usaha dari bank untuk perluasan bisnis. Kepercayaan pelanggan juga berkurang setelah diketahui toko tersebut beroperasi secara ilegal. Akibatnya, toko tersebut mengalami kesulitan keuangan dan akhirnya gulung tikar.

Dokumen yang Diperlukan untuk Mendapatkan SIUP: Dokumen Apa Saja Yang Diperlukan Untuk Mendapatkan SIUP?

Memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) merupakan langkah penting bagi setiap pelaku usaha di Indonesia. Prosesnya memerlukan kesiapan dokumen yang lengkap dan akurat. Ketidaklengkapan dokumen dapat menyebabkan penundaan atau bahkan penolakan permohonan SIUP. Oleh karena itu, memahami persyaratan dokumen dengan detail sangatlah krusial.

Mendapatkan SIUP memang membutuhkan beberapa dokumen penting, tergantung jenis usaha dan skala bisnisnya. Prosesnya bisa sedikit rumit, namun memahami persyaratannya sangat krusial. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai SIUP, ada baiknya kita juga memahami dokumen yang dibutuhkan untuk mendirikan CV terlebih dahulu, karena prosesnya saling berkaitan. Untuk informasi lebih detail mengenai Dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk mendirikan CV?

, silahkan kunjungi tautan tersebut. Setelah CV resmi berdiri, baru kita bisa melanjutkan proses pengurusan SIUP dengan mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, seperti akta pendirian CV dan lainnya.

Berikut ini penjelasan rinci mengenai dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mendapatkan SIUP, dikategorikan untuk memudahkan pemahaman.

Mendapatkan SIUP memang butuh persiapan matang, termasuk melengkapi dokumen-dokumen persyaratannya. Prosesnya akan lebih mudah jika Anda sudah memiliki perjanjian kerjasama yang jelas dengan mitra bisnis Anda, misalnya jika Anda berencana kerjasama produksi. Untuk memahami bagaimana membuat perjanjian kerjasama yang efektif dan terhindar dari masalah hukum, silahkan baca panduan lengkapnya di sini: Bagaimana cara membuat perjanjian kerjasama dengan mitra bisnis?

. Kembali ke SIUP, pastikan Anda juga telah menyiapkan dokumen-dokumen pendukung lainnya seperti akta pendirian perusahaan dan bukti kepemilikan tempat usaha agar proses pengajuan berjalan lancar.

Persyaratan Dokumen Usaha

Dokumen-dokumen ini berkaitan langsung dengan usaha yang akan didaftarkan dan menjadi bukti legalitas operasionalnya.

Nama Dokumen Persyaratan Contoh Format Catatan Penting
Akta Pendirian Perusahaan (jika berbentuk PT/CV) Fotokopi Akta Pendirian yang telah dilegalisir, memuat nama perusahaan, alamat, jenis usaha, dan susunan pengurus. Berisi informasi lengkap perusahaan sesuai dengan akta notaris. Tertera nomor akta, tanggal pembuatan, nama notaris, dan stempel basah notaris. Untuk usaha perseorangan, dokumen ini digantikan dengan Surat Keterangan Usaha (SKU).
Surat Keterangan Domisili Usaha (SKU) Surat keterangan dari pemerintah setempat (RT/RW, Kelurahan/Desa) yang menyatakan bahwa usaha tersebut berlokasi di alamat yang tertera. Berisi nama usaha, alamat usaha, dan pernyataan dari kepala desa/lurah. Ditandatangani dan dilengkapi stempel basah. Harus sesuai dengan alamat yang tertera di dokumen lain.
NPWP Perusahaan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perusahaan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Nomor NPWP terdiri dari 15 digit angka. Wajib dimiliki oleh semua jenis badan usaha.
IMB (Izin Mendirikan Bangunan) Izin mendirikan bangunan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat, khususnya jika usaha memiliki bangunan fisik. Berisi informasi detail bangunan, termasuk luas bangunan, lokasi, dan peruntukannya. Tidak wajib bagi usaha yang tidak memiliki bangunan fisik, misalnya usaha online.

Persyaratan Dokumen Pribadi

Dokumen ini berkaitan dengan identitas dan legalitas pemilik atau penanggung jawab usaha.

Nama Dokumen Persyaratan Contoh Format Catatan Penting
KTP Pemilik Usaha Fotokopi KTP pemilik usaha yang masih berlaku. KTP sesuai dengan format yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Pastikan data sesuai dengan data yang tertera di dokumen lain.
Pas Foto Pas foto berwarna terbaru ukuran 3×4 atau 4×6 cm dengan latar belakang merah. Foto tampak depan dengan wajah jelas. Jumlah foto biasanya 2-3 lembar.

Perbedaan Persyaratan Berdasarkan Jenis Usaha, Dokumen apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan SIUP?

Persyaratan dokumen SIUP dapat bervariasi tergantung skala usaha (kecil, menengah, besar). Usaha besar umumnya memerlukan dokumen yang lebih lengkap dan kompleks dibandingkan usaha kecil. Perbedaannya terutama terletak pada detail laporan keuangan dan struktur organisasi perusahaan.

Mendapatkan SIUP memang butuh beberapa dokumen penting, seperti KTP, akta pendirian usaha, dan lain sebagainya. Namun, sebelum mengurus administrasi tersebut, ada baiknya Anda juga memikirkan perlindungan ide bisnis Anda. Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut Bagaimana cara melindungi ide bisnis startup? agar usaha Anda terhindar dari peniruan. Setelah memastikan ide bisnis terlindungi, Anda bisa fokus kembali pada pengumpulan dokumen lengkap untuk proses permohonan SIUP yang lancar.

Kejelasan dokumen akan mempercepat proses penerbitan SIUP.

Contohnya, usaha besar mungkin diharuskan melampirkan laporan keuangan audit, sementara usaha kecil mungkin cukup dengan laporan keuangan sederhana. Demikian pula, struktur organisasi yang lebih kompleks pada usaha besar memerlukan dokumen tambahan seperti struktur organisasi perusahaan dan susunan kepengurusan.

Prosedur Pengurusan SIUP

Memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) merupakan langkah penting bagi para pelaku usaha di Indonesia. Proses pengurusan SIUP mungkin terlihat rumit, namun dengan pemahaman yang baik terhadap prosedur dan persyaratannya, proses ini dapat dijalankan dengan lancar. Berikut uraian langkah-langkah detail dan sistematis dalam pengurusan SIUP.

Langkah-Langkah Pengurusan SIUP

Proses pengurusan SIUP umumnya melibatkan beberapa tahap yang harus dilalui secara berurutan. Ketelitian dan kelengkapan dokumen sangat penting untuk mempercepat proses ini. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Persiapan Dokumen Persyaratan: Tahap awal ini meliputi pengumpulan seluruh dokumen yang dibutuhkan. Pastikan semua dokumen lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Contoh dokumen yang dibutuhkan antara lain: KTP pemilik usaha, akta pendirian perusahaan (jika berbentuk badan hukum), NPWP, dan bukti kepemilikan tempat usaha. Ketidaklengkapan dokumen akan menyebabkan proses pengurusan menjadi terhambat.
  2. Pendaftaran dan Pengisian Formulir: Setelah dokumen lengkap, langkah selanjutnya adalah melakukan pendaftaran dan pengisian formulir permohonan SIUP di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat atau melalui sistem online jika tersedia. Pastikan formulir diisi dengan lengkap, akurat, dan terbaca. Contohnya, dalam mengisi formulir, pastikan data alamat usaha sesuai dengan bukti kepemilikan tempat usaha yang dilampirkan.
  3. Verifikasi Dokumen: Petugas Disperindag akan memverifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen yang telah diajukan. Tahap ini bertujuan untuk memastikan semua persyaratan terpenuhi. Jika ada dokumen yang kurang atau tidak sesuai, maka akan diminta untuk dilengkapi atau diperbaiki. Contohnya, jika fotokopi KTP kurang jelas, petugas akan meminta untuk mengganti dengan fotokopi yang lebih jelas.
  4. Pembayaran Biaya: Setelah dokumen dinyatakan lengkap dan sah, selanjutnya adalah melakukan pembayaran biaya pengurusan SIUP sesuai dengan tarif yang berlaku. Bukti pembayaran ini harus dilampirkan sebagai bagian dari proses selanjutnya. Contohnya, pembayaran dapat dilakukan melalui bank yang telah ditunjuk atau melalui sistem online.
  5. Penerbitan SIUP: Setelah semua tahapan terpenuhi, Disperindag akan menerbitkan SIUP. SIUP akan diberikan kepada pemohon setelah proses verifikasi dan administrasi selesai. Contohnya, SIUP akan diserahkan langsung atau dikirim melalui pos sesuai dengan pilihan pemohon.

Contoh Kasus dan Penyelesaian

Mari kita ambil contoh kasus Pak Budi yang ingin mengurus SIUP untuk usaha warung makannya. Pak Budi telah mempersiapkan semua dokumen yang dibutuhkan, termasuk KTP, NPWP, dan surat keterangan domisili usaha. Setelah mendaftar dan mengisi formulir secara online, petugas memverifikasi dokumen Pak Budi. Ternyata, fotokopi KTP Pak Budi kurang jelas. Pak Budi segera mengganti dengan fotokopi yang baru. Setelah itu, Pak Budi membayar biaya administrasi dan akhirnya mendapatkan SIUP untuk warung makannya.

Persiapkan semua dokumen dengan lengkap dan teliti sejak awal. Pastikan semua data akurat dan sesuai dengan persyaratan. Jika ada keraguan, tanyakan kepada petugas Disperindag untuk menghindari kesalahan dan mempercepat proses pengurusan. Manfaatkan layanan online jika tersedia untuk mempermudah proses.

Biaya dan Waktu Pengurusan SIUP

Dokumen apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan SIUP?

Setelah mengetahui dokumen-dokumen yang diperlukan, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan biaya dan memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk proses pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Biaya dan waktu pengurusan ini dapat bervariasi tergantung beberapa faktor, termasuk metode pengurusan (online atau offline) dan kompleksitas usaha yang didaftarkan.

Rincian Biaya Pengurusan SIUP

Biaya pengurusan SIUP terdiri dari beberapa komponen. Biaya resmi yang ditetapkan pemerintah umumnya relatif terjangkau. Namun, ada kemungkinan biaya tambahan yang perlu diperhitungkan, misalnya biaya jasa layanan pengurusan jika Anda menggunakan jasa pihak ketiga, atau biaya administrasi lainnya yang mungkin dikenakan oleh instansi terkait. Berikut rincian umum biaya yang mungkin Anda perlukan:

  • Biaya Penerbitan SIUP: Besaran biaya ini bervariasi tergantung jenis usaha dan lokasi.
  • Biaya Legalisir Dokumen: Biaya ini dibutuhkan jika Anda perlu melegalisir dokumen-dokumen pendukung.
  • Biaya Jasa Pengurusan (Opsional): Jika Anda menggunakan jasa pihak ketiga, pertimbangkan biaya layanan yang mereka tawarkan. Pastikan untuk membandingkan harga dari beberapa penyedia jasa.
  • Biaya lain-lain: Potensi biaya tambahan seperti biaya fotokopi, transportasi, dan lain sebagainya.

Untuk informasi yang lebih detail dan akurat mengenai besaran biaya, sebaiknya Anda menghubungi langsung Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di daerah Anda.

Estimasi Waktu Pengurusan SIUP

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses pengurusan SIUP juga bergantung pada beberapa faktor, termasuk kelengkapan dokumen, metode pengurusan, dan efisiensi pelayanan instansi terkait. Pengurusan secara online umumnya lebih cepat dibandingkan pengurusan secara offline.

Perbandingan Waktu dan Biaya Pengurusan SIUP Online dan Offline

Berikut perbandingan estimasi waktu dan biaya pengurusan SIUP secara online dan offline. Perlu diingat bahwa angka-angka ini bersifat estimasi dan dapat berbeda-beda tergantung wilayah dan kondisi.

Metode Pengurusan Estimasi Waktu Estimasi Biaya Keterangan
Online 7-14 hari kerja Rp. [Masukkan estimasi biaya online] Lebih cepat dan efisien, tetapi memerlukan akses internet dan kemampuan digital.
Offline 14-30 hari kerja Rp. [Masukkan estimasi biaya offline] Prosesnya lebih lama, membutuhkan kunjungan langsung ke kantor Disperindag.

Perbedaan biaya antara pengurusan online dan offline mungkin relatif kecil, namun perbedaan waktu yang signifikan dapat menjadi pertimbangan penting bagi pelaku usaha.

Kemungkinan Biaya Tambahan dan Faktor yang Mempengaruhi Durasi Proses

Beberapa faktor dapat memengaruhi durasi proses dan menimbulkan biaya tambahan. Misalnya, ketidaklengkapan dokumen akan menyebabkan penundaan. Kesalahan dalam pengisian formulir juga dapat menyebabkan proses menjadi lebih lama. Selain itu, kesibukan petugas di instansi terkait juga dapat memengaruhi lamanya proses pengurusan.

Untuk meminimalisir biaya tambahan dan mempercepat proses, pastikan semua dokumen lengkap dan benar sebelum diajukan. Periksa kembali semua formulir yang diisi untuk menghindari kesalahan. Jika memungkinkan, manfaatkan layanan pengurusan online untuk mempercepat proses.

Perbedaan Persyaratan SIUP Antar Daerah

Dokumen apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan SIUP?

Proses pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) di Indonesia, meskipun secara umum memiliki persyaratan dasar yang sama, menunjukkan variasi signifikan antar daerah. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk regulasi daerah, kebijakan pemerintah setempat, dan kompleksitas administrasi. Memahami perbedaan ini krusial bagi pelaku usaha agar dapat mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan secara tepat dan efisien.

Perbedaan Persyaratan Dokumen SIUP Antar Kota Besar

Persyaratan dokumen SIUP dapat bervariasi, bahkan di antara kota-kota besar di Indonesia. Beberapa kota mungkin menambahkan persyaratan khusus yang tidak dijumpai di kota lain. Perbedaan ini dapat mencakup jenis dokumen pendukung, format dokumen, atau bahkan jumlah salinan yang dibutuhkan.

Contoh Perbedaan Persyaratan SIUP di Jakarta, Surabaya, dan Medan

Untuk memperjelas perbedaan tersebut, mari kita bandingkan persyaratan SIUP di tiga kota besar, Jakarta, Surabaya, dan Medan. Perlu diingat bahwa informasi ini merupakan gambaran umum dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sebaiknya selalu mengacu pada peraturan terbaru dari instansi terkait di masing-masing daerah.

Kota Persyaratan Khusus Penjelasan
Jakarta Surat Rekomendasi dari RT/RW dan Kelurahan Di Jakarta, seringkali dibutuhkan surat rekomendasi dari lingkungan tempat usaha beroperasi sebagai bukti dukungan masyarakat dan kepatuhan terhadap aturan setempat.
Surabaya Bukti Kepemilikan atau Sewa Tempat Usaha yang Lebih Detail Surabaya mungkin memerlukan dokumen yang lebih rinci mengenai kepemilikan atau sewa tempat usaha, seperti bukti pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) yang lebih up-to-date atau surat perjanjian sewa yang tercatat secara notaris.
Medan Surat Keterangan Domisili Usaha yang Ditandatangani Camat Di Medan, surat keterangan domisili usaha mungkin harus ditandatangani oleh Camat, bukan hanya lurah seperti di beberapa daerah lain. Ini mencerminkan perbedaan alur birokrasi di tingkat pemerintahan daerah.

Faktor Penyebab Perbedaan Persyaratan SIUP

Beberapa faktor berkontribusi pada perbedaan persyaratan SIUP antar daerah. Pertama, regulasi daerah masing-masing memiliki kewenangan untuk menambahkan persyaratan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokal. Kedua, tingkat kompleksitas administrasi dan sistem pelayanan publik di setiap daerah juga berpengaruh. Ketiga, kebijakan pemerintah daerah yang berbeda dalam mendorong pertumbuhan usaha juga dapat memunculkan perbedaan persyaratan.

Pertanyaan Umum Seputar SIUP

Setelah mengetahui dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk mendapatkan SIUP, mungkin Anda masih memiliki beberapa pertanyaan. Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan terkait proses pengurusan SIUP, mulai dari kemungkinan penolakan hingga akses informasi di berbagai daerah.

Proses Pengurusan SIUP

Proses pengurusan SIUP umumnya melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pengajuan permohonan, verifikasi dokumen, hingga penerbitan SIUP. Lama waktu proses bervariasi tergantung pada kompleksitas usaha dan kecepatan respon instansi terkait. Biasanya, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, seperti kelengkapan dokumen dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Proses ini bertujuan untuk memastikan usaha yang didirikan beroperasi secara legal dan tertib.

Kemungkinan Penolakan Permohonan SIUP dan Cara Mengatasinya

Permohonan SIUP dapat ditolak jika terdapat ketidaksesuaian antara dokumen yang diajukan dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Ketidaklengkapan dokumen, informasi yang tidak akurat, atau pelanggaran regulasi dapat menjadi penyebab penolakan. Untuk mengatasi penolakan, penting untuk meninjau kembali persyaratan yang telah ditetapkan, melengkapi dokumen yang kurang, dan memastikan akurasi informasi yang diberikan. Komunikasi yang baik dengan instansi terkait juga sangat penting untuk memahami alasan penolakan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan.

Akses Informasi Terkait SIUP di Setiap Daerah

Kemudahan akses informasi terkait SIUP bervariasi antar daerah. Beberapa daerah telah menyediakan layanan online yang memudahkan akses informasi dan pengurusan SIUP. Namun, di beberapa daerah lain, prosesnya mungkin masih dilakukan secara konvensional. Informasi terkini dan terperinci sebaiknya diperoleh langsung dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di daerah masing-masing.

Biaya Pengurusan SIUP

Biaya pengurusan SIUP bervariasi tergantung pada jenis usaha, lokasi, dan kebijakan daerah setempat. Beberapa daerah menerapkan biaya retribusi, sementara yang lain mungkin tidak membebankan biaya sama sekali. Informasi mengenai biaya ini dapat diperoleh dari DPMPTSP setempat atau melalui website resmi yang terkait.

Masa Berlaku SIUP

Masa berlaku SIUP umumnya ditentukan oleh kebijakan daerah setempat, namun umumnya berkisar antara satu hingga lima tahun. Perpanjangan SIUP perlu dilakukan sebelum masa berlaku habis untuk memastikan usaha tetap beroperasi secara legal.

Perbedaan SIUP dan Izin Usaha Lainnya

SIUP merupakan salah satu jenis izin usaha yang diperlukan bagi perusahaan. Perlu dibedakan dengan izin usaha lainnya seperti TDP (Tanda Daftar Perusahaan) atau NIB (Nomor Induk Berusaha). Setiap izin memiliki fungsi dan persyaratan yang berbeda, sehingga penting untuk memahami perbedaannya agar tidak keliru dalam mengurus izin usaha.

Untuk informasi lebih lanjut dan kontak resmi, silakan kunjungi website DPMPTSP di daerah Anda atau hubungi kantor DPMPTSP terdekat.

Contact

Sumatera 69
Bandung, 40115

+6287735387748
Contact Us

Connect

 

 

 

 

 

Layanan

Pendirian PT

Legalitas Perusahaan

Virtual Office