Pentingnya Standar Akuntansi bagi UMKM
Standar akuntansi apa yang harus digunakan untuk UMKM? – Penerapan standar akuntansi merupakan kunci keberhasilan dan keberlangsungan usaha bagi UMKM. Standar akuntansi yang konsisten dan tepat memberikan gambaran keuangan yang akurat, sehingga memudahkan pengambilan keputusan bisnis yang lebih efektif dan terhindar dari potensi kerugian finansial. Ketiadaan atau penerapan standar akuntansi yang tidak tepat dapat berdampak negatif terhadap perkembangan UMKM.
Dampak negatifnya meliputi kesulitan dalam mengakses permodalan (pinjaman bank, investor), kesulitan dalam memantau kinerja bisnis, rentan terhadap kesalahan pengambilan keputusan, dan bahkan berujung pada permasalahan hukum terkait pelaporan keuangan yang tidak akurat. Hal ini penting karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian negara, dan kesehatan keuangannya akan berdampak pada perekonomian secara keseluruhan.
Dampak Negatif Tidak Menggunakan Standar Akuntansi yang Tepat
Ketidakpahaman atau ketidaktaatan terhadap standar akuntansi dapat mengakibatkan berbagai masalah bagi UMKM. Salah satu contohnya adalah kesulitan dalam menganalisis laporan keuangan untuk mengetahui profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas bisnis. Akibatnya, pengambilan keputusan strategis, seperti pengembangan produk baru atau ekspansi bisnis, menjadi kurang tepat dan berisiko tinggi.
Pemilihan standar akuntansi yang tepat sangat krusial bagi UMKM, mengingat hal ini mempengaruhi pengambilan keputusan bisnis. Untuk UMKM, bisa menggunakan standar akuntansi sederhana yang disesuaikan dengan kebutuhan dan skala bisnis. Namun, mengembangkan bisnis juga memerlukan pertimbangan mencari mitra potensial, seperti yang dibahas di artikel ini: Siapa saja mitra bisnis potensial di Indonesia?. Memahami potensi kemitraan akan membantu UMKM mempersiapkan diri secara finansial, sehingga pemilihan standar akuntansi yang tepat sejak awal menjadi lebih penting lagi untuk menunjang pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Selain itu, ketidakakuratan data keuangan juga dapat menghambat akses UMKM terhadap permodalan. Lembaga keuangan, seperti bank atau investor, akan ragu untuk memberikan pinjaman atau investasi jika laporan keuangan UMKM tidak transparan dan tidak memenuhi standar akuntansi yang berlaku. Ketidakjelasan dalam catatan keuangan juga dapat memicu konflik internal di antara pemilik usaha atau pemegang saham.
Contoh Kasus UMKM yang Mengalami Kerugian
Bayangkan sebuah UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Mereka tidak mencatat transaksi penjualan dan pengeluaran secara sistematis. Akibatnya, mereka kesulitan menentukan harga jual yang tepat, karena tidak mengetahui secara pasti biaya produksi. Mereka juga tidak dapat mengontrol persediaan bahan baku, sehingga sering terjadi pemborosan dan kerugian. Pada akhirnya, usaha mereka mengalami kerugian karena ketidakmampuan mereka dalam mengelola keuangan secara efektif.
Ilustrasi Perbedaan Laporan Keuangan
Ilustrasi sederhana: UMKM A menggunakan standar akuntansi, sehingga laporan keuangannya terstruktur, akurat, dan mudah dipahami. Mereka dapat dengan mudah melacak arus kas, laba rugi, dan aset-liabilitas. Sebaliknya, UMKM B tidak menggunakan standar akuntansi. Laporan keuangan mereka berantakan, sulit dipahami, dan tidak akurat. Mereka kesulitan dalam mengidentifikasi sumber kerugian dan peluang peningkatan bisnis.
Perbedaannya terlihat jelas: UMKM A memiliki gambaran keuangan yang jelas dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang tepat. Sementara UMKM B kesulitan untuk memahami kondisi keuangannya dan berpotensi mengalami kerugian yang lebih besar.
Poin-Poin Penting dalam Memilih Standar Akuntansi
Pemilihan standar akuntansi yang tepat sangat penting bagi UMKM. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan adalah:
- Ukuran dan kompleksitas usaha: UMKM yang lebih kecil mungkin dapat menggunakan metode akuntansi yang lebih sederhana.
- Kebutuhan akses permodalan: Jika UMKM berencana untuk mencari pinjaman atau investasi, maka penting untuk menggunakan standar akuntansi yang diakui secara luas.
- Ketersediaan sumber daya: UMKM perlu mempertimbangkan kemampuan dan sumber daya yang tersedia untuk menerapkan standar akuntansi yang dipilih.
- Regulasi yang berlaku: UMKM perlu mematuhi regulasi dan peraturan perpajakan yang berlaku.
Standar Akuntansi yang Relevan untuk UMKM di Indonesia
Memilih standar akuntansi yang tepat sangat krusial bagi keberlangsungan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penerapan standar akuntansi yang sesuai akan membantu UMKM dalam mengelola keuangan, meningkatkan transparansi, dan memudahkan akses permodalan. Di Indonesia, terdapat standar akuntansi khusus yang dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan dan kompleksitas operasional UMKM.
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) merupakan standar yang paling relevan untuk digunakan oleh sebagian besar UMKM di Indonesia. Namun, penting untuk memahami perbedaannya dengan standar akuntansi yang diterapkan pada perusahaan besar agar UMKM dapat memilih standar yang paling tepat sesuai dengan karakteristik usahanya.
Pemilihan standar akuntansi yang tepat untuk UMKM sangat penting untuk pengelolaan keuangan yang baik. UMKM bisa memilih metode yang sesuai dengan skala bisnisnya, namun perlu diingat bahwa jejaring bisnis yang kuat juga krusial untuk pertumbuhan. Mengembangkan jaringan tersebut dapat membantu UMKM memperoleh informasi penting, termasuk mengenai regulasi akuntansi terkini. Untuk itu, pelajari lebih lanjut strategi membangun jaringan bisnis yang efektif di Indonesia dengan membaca artikel ini: Bagaimana cara membangun jaringan bisnis di Indonesia?
. Dengan jaringan yang solid, UMKM dapat lebih mudah mengakses informasi dan dukungan yang dibutuhkan, termasuk konsultasi mengenai penerapan standar akuntansi yang tepat bagi perkembangan bisnisnya.
Perbedaan SAK EMKM dan SAK untuk Perusahaan Besar
SAK EMKM dirancang khusus untuk menyederhanakan proses pencatatan dan pelaporan keuangan bagi UMKM. Hal ini berbeda dengan SAK yang diterapkan pada perusahaan besar yang cenderung lebih kompleks dan detail. Perbedaan mendasar terletak pada tingkat detail pelaporan, kompleksitas metode akuntansi, dan jenis informasi yang diungkapkan.
Pemilihan standar akuntansi untuk UMKM sebenarnya cukup fleksibel, tergantung skala dan kompleksitas bisnis. Namun, perlu diingat bahwa kepatuhan terhadap regulasi tetap penting. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah ada persyaratan khusus yang perlu diperhatikan, misalnya terkait sektor usaha tertentu? Untuk informasi lebih lanjut mengenai hal ini, Anda bisa mengunjungi Apakah ada persyaratan khusus untuk sektor usaha tertentu?
. Mengetahui hal ini akan membantu Anda menentukan standar akuntansi yang paling sesuai dan memastikan keuangan UMKM Anda terkelola dengan baik dan sesuai regulasi.
Nama Standar | Kelebihan | Kekurangan | Kesimpulan |
---|---|---|---|
SAK EMKM | Lebih sederhana dan mudah diterapkan; mengurangi beban administrasi; sesuai dengan kapasitas UMKM; meningkatkan aksesibilitas permodalan. | Tingkat detail informasi keuangan yang lebih terbatas dibandingkan SAK perusahaan besar; mungkin kurang cocok untuk UMKM dengan skala usaha yang sudah cukup besar dan kompleks. | Cocok untuk sebagian besar UMKM dengan skala usaha kecil dan menengah yang memiliki kompleksitas operasional yang relatif sederhana. |
SAK Perusahaan Besar (PSAK) | Informasi keuangan yang lebih detail dan komprehensif; meningkatkan transparansi dan akuntabilitas; memenuhi standar internasional. | Lebih kompleks dan membutuhkan keahlian akuntansi yang lebih tinggi; biaya administrasi yang lebih tinggi; kurang praktis untuk UMKM dengan skala usaha kecil. | Lebih cocok untuk perusahaan besar dengan skala usaha yang besar dan kompleksitas operasional yang tinggi. |
Persyaratan dan Ketentuan Penerapan SAK EMKM
Penerapan SAK EMKM menuntut UMKM untuk mencatat transaksi keuangan secara sistematis dan konsisten. Walaupun lebih sederhana daripada SAK untuk perusahaan besar, UMKM tetap perlu memperhatikan beberapa persyaratan, seperti:
- Mencatat semua transaksi keuangan secara lengkap dan akurat.
- Menggunakan metode pencatatan yang konsisten dari periode ke periode.
- Menyusun laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas (minimal).
- Memastikan data keuangan yang dilaporkan akurat dan dapat diandalkan.
- Memenuhi kewajiban pelaporan pajak sesuai peraturan perundang-undangan.
Contoh Penerapan SAK EMKM pada Berbagai Jenis UMKM
Penerapan SAK EMKM dapat diadaptasi sesuai dengan karakteristik masing-masing jenis usaha. Berikut beberapa contoh penerapannya:
- Warung Makan: Mencatat pendapatan harian dari penjualan makanan dan minuman, mencatat pengeluaran untuk pembelian bahan baku, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya. Laporan keuangan disusun secara periodik (bulanan atau triwulanan) untuk memantau kinerja usaha.
- Toko Online: Mencatat transaksi penjualan online, biaya pengiriman, biaya iklan online, dan biaya operasional lainnya. Sistem pencatatan digital dapat digunakan untuk memudahkan proses pencatatan dan pelaporan.
- Bengkel: Mencatat pendapatan dari jasa perbaikan kendaraan, pengeluaran untuk pembelian suku cadang, gaji mekanik, dan biaya operasional lainnya. Pencatatan biaya pekerjaan (job order costing) dapat diterapkan untuk menghitung harga pokok penjualan jasa.
Memilih Standar Akuntansi yang Tepat Berdasarkan Jenis dan Skala Usaha: Standar Akuntansi Apa Yang Harus Digunakan Untuk UMKM?
Pemilihan standar akuntansi yang tepat sangat krusial bagi UMKM untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat, handal, dan sesuai dengan kebutuhan. Standar akuntansi yang dipilih akan mempengaruhi bagaimana UMKM mencatat transaksi, menyusun laporan keuangan, dan mengambil keputusan bisnis. Ketepatan dalam memilih standar ini akan berdampak pada kemudahan akses pembiayaan, pengambilan keputusan yang lebih tepat, serta peningkatan daya saing usaha.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Standar Akuntansi UMKM
UMKM perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting sebelum menentukan standar akuntansi yang akan digunakan. Faktor-faktor ini akan membantu UMKM memilih standar yang paling efisien dan efektif sesuai dengan karakteristik usahanya.
Pemilihan standar akuntansi untuk UMKM memang penting, tergantung skala dan kompleksitas bisnis. Namun, memahami regulasi perpajakan juga krusial, terutama jika berencana ekspansi ke luar negeri. Untuk perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, sistem perpajakannya cukup berbeda; baca selengkapnya di sini: Sistem perpajakan seperti apa yang berlaku untuk perusahaan asing? Kembali ke standar akuntansi UMKM, konsultasi dengan akuntan publik bisa membantu menentukan pilihan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda agar terhindar dari masalah di kemudian hari.
- Skala Usaha: Ukuran usaha, dilihat dari jumlah aset, pendapatan, dan jumlah karyawan, akan mempengaruhi kompleksitas sistem akuntansi yang dibutuhkan. UMKM kecil mungkin cukup menggunakan standar akuntansi sederhana, sementara UMKM besar mungkin memerlukan standar yang lebih kompleks.
- Jenis Usaha: Sifat bisnis, seperti perdagangan, jasa, atau manufaktur, akan mempengaruhi jenis transaksi dan informasi yang perlu dicatat. Standar akuntansi yang dipilih harus mampu mengakomodasi karakteristik transaksi masing-masing jenis usaha.
- Kebutuhan Laporan Keuangan: Tujuan penyusunan laporan keuangan perlu dipertimbangkan. Apakah laporan keuangan hanya untuk keperluan internal, atau juga untuk keperluan eksternal seperti perbankan, investor, atau pemerintah? Kebutuhan ini akan mempengaruhi tingkat detail dan kompleksitas standar akuntansi yang dipilih.
- Ketersediaan Sumber Daya: UMKM perlu mempertimbangkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, termasuk tenaga ahli akuntansi dan sistem teknologi informasi. Pemilihan standar akuntansi harus mempertimbangkan kemampuan UMKM untuk menerapkan dan memelihara sistem akuntansi tersebut.
- Regulasi yang Berlaku: UMKM harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait pelaporan keuangan. Regulasi ini dapat membatasi atau mengarahkan pilihan standar akuntansi yang dapat digunakan.
Flowchart Pemilihan Standar Akuntansi UMKM, Standar akuntansi apa yang harus digunakan untuk UMKM?
Berikut flowchart sederhana untuk membantu UMKM menentukan standar akuntansi yang tepat:
(Ilustrasi flowchart: Mulai -> Skala Usaha (Kecil/Sedang/Besar) -> Jenis Usaha (Perdagangan/Jasa/Manufaktur) -> Kebutuhan Laporan Keuangan (Internal/Eksternal) -> Ketersediaan Sumber Daya (Terbatas/Cukup/Melimpah) -> Standar Akuntansi (Sederhana/Sedang/Kompleks) -> Selesai)
Pemilihan standar akuntansi untuk UMKM memang penting, terutama untuk menjaga transparansi dan perencanaan keuangan yang baik. Namun, sukses bisnis juga bergantung pada pemahaman lingkungan bisnis, termasuk budaya lokal. Memahami seluk beluk berbisnis di Indonesia, misalnya, sangat krusial; baca lebih lanjut mengenai hal ini di Bagaimana cara beradaptasi dengan budaya bisnis di Indonesia? untuk menyesuaikan strategi bisnis Anda.
Dengan demikian, pilihan standar akuntansi yang tepat, dipadukan dengan adaptasi budaya bisnis yang efektif, akan membantu UMKM mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Contoh Kasus UMKM dan Standar Akuntansi yang Sesuai
Berikut beberapa contoh kasus UMKM dengan skala usaha berbeda dan standar akuntansi yang sesuai:
Kasus | Skala Usaha | Jenis Usaha | Standar Akuntansi yang Sesuai |
---|---|---|---|
Warung Makan Sederhana | Kecil | Jasa (Kuliner) | Standar akuntansi sederhana, mungkin hanya pencatatan kas dan piutang sederhana. |
Toko Baju Online | Sedang | Perdagangan | Standar akuntansi yang lebih terstruktur, meliputi pencatatan persediaan, piutang, dan hutang. Mungkin menggunakan software akuntansi sederhana. |
Pabrik Garmen Kecil | Besar | Manufaktur | Standar akuntansi yang lebih kompleks, meliputi pencatatan biaya produksi, persediaan barang dalam proses, dan sistem pengendalian internal yang lebih ketat. Membutuhkan sistem akuntansi yang terintegrasi. |
Panduan Singkat Memilih Standar Akuntansi yang Tepat
- Evaluasi Skala dan Jenis Usaha: Tentukan ukuran dan jenis usaha Anda.
- Identifikasi Kebutuhan Laporan Keuangan: Tentukan tujuan penyusunan laporan keuangan (internal atau eksternal).
- Analisis Ketersediaan Sumber Daya: Evaluasi kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.
- Pelajari Regulasi yang Berlaku: Pastikan mematuhi peraturan perundang-undangan.
- Pilih Standar Akuntansi yang Sesuai: Pilih standar yang sesuai dengan skala, jenis usaha, kebutuhan, dan sumber daya yang tersedia.
Sumber Informasi dan Bantuan untuk Penerapan Standar Akuntansi UMKM
Penerapan standar akuntansi yang tepat sangat krusial bagi keberhasilan UMKM. Kejelasan dan keakuratan data keuangan akan memudahkan akses permodalan, pengambilan keputusan bisnis, dan pertumbuhan usaha secara berkelanjutan. Untungnya, berbagai sumber informasi dan bantuan tersedia untuk membantu UMKM dalam memahami dan menerapkan standar akuntansi yang sesuai.
Pemerintah dan berbagai lembaga telah menyediakan beragam dukungan untuk UMKM dalam hal ini, mulai dari penyediaan informasi hingga pelatihan praktis. Memahami dan memanfaatkan sumber daya ini akan sangat membantu UMKM dalam menjalankan bisnisnya dengan lebih efisien dan terukur.
Lembaga Pemerintah yang Memberikan Informasi dan Bantuan
Beberapa lembaga pemerintah di Indonesia aktif memberikan informasi dan bantuan terkait standar akuntansi UMKM. Mereka berperan penting dalam sosialisasi, edukasi, dan penyediaan sumber daya yang dibutuhkan.
- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM): KemenKopUKM seringkali menyelenggarakan pelatihan dan workshop terkait pengelolaan keuangan UMKM, termasuk penerapan standar akuntansi.
- Kementerian Keuangan (Kemenkeu): Melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan instansi terkait lainnya, Kemenkeu memberikan informasi dan panduan mengenai peraturan perpajakan yang berkaitan dengan akuntansi UMKM.
- Badan Pusat Statistik (BPS): BPS menyediakan data dan informasi statistik yang relevan untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis UMKM, termasuk data ekonomi makro yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan usaha.
Sumber Daya Online yang Bermanfaat
Dunia digital menawarkan akses mudah ke berbagai sumber daya online yang dapat membantu UMKM dalam memahami dan menerapkan standar akuntansi. Berikut beberapa contohnya:
- Website resmi KemenKopUKM: Website ini biasanya memuat informasi terbaru mengenai kebijakan dan program pemerintah yang berkaitan dengan UMKM, termasuk panduan dan materi terkait standar akuntansi.
- Website resmi DJP: Website ini menyediakan informasi mengenai peraturan perpajakan dan panduan pelaporan pajak yang relevan bagi UMKM.
- Portal online yang menyediakan materi edukasi akuntansi: Banyak portal online yang menyediakan artikel, video tutorial, dan materi edukasi lainnya tentang akuntansi dasar dan standar akuntansi untuk UMKM. Carilah portal yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.
Kutipan Peraturan Pemerintah Terkait Standar Akuntansi UMKM
“Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterapkan oleh UMKM disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan UMKM tersebut, dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.”
Contoh Pelatihan dan Workshop
Berbagai pelatihan dan workshop secara berkala diselenggarakan untuk membantu UMKM meningkatkan pemahaman mereka tentang standar akuntansi. Pelatihan ini biasanya mencakup materi tentang pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan, dan analisis keuangan.
- Pelatihan Akuntansi Dasar untuk UMKM
- Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Sederhana
- Seminar Manajemen Keuangan untuk UMKM
Informasi lebih detail mengenai jadwal dan penyelenggara pelatihan dapat dicari melalui website KemenKopUKM, lembaga pelatihan swasta, atau komunitas UMKM.
Saran dan Rekomendasi untuk Mendapatkan Bantuan Teknis
UMKM dapat memperoleh bantuan teknis dalam menerapkan standar akuntansi melalui berbagai cara. Jangan ragu untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Kolaborasi dengan konsultan akuntansi juga dapat menjadi solusi yang efektif, terutama bagi UMKM yang memiliki kompleksitas operasional yang tinggi.
- Manfaatkan program pelatihan dan pendampingan yang disediakan pemerintah.
- Bergabung dengan komunitas UMKM untuk bertukar informasi dan pengalaman.
- Konsultasikan dengan konsultan akuntansi profesional untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik dan terarah.
Penggunaan Perangkat Lunak Akuntansi untuk UMKM
Dalam era digital saat ini, penggunaan perangkat lunak akuntansi telah menjadi sangat penting bagi UMKM untuk mengelola keuangan dengan efisien dan akurat. Perangkat lunak ini membantu UMKM dalam menerapkan standar akuntansi yang berlaku, menghasilkan laporan keuangan yang terstruktur, dan meningkatkan pengambilan keputusan bisnis. Pemilihan perangkat lunak yang tepat sangat krusial, mengingat beragamnya pilihan yang tersedia di pasaran, masing-masing dengan fitur dan harga yang berbeda.
Beberapa Perangkat Lunak Akuntansi untuk UMKM
Berbagai perangkat lunak akuntansi menawarkan solusi untuk kebutuhan UMKM. Beberapa yang populer di antaranya adalah Accurate Online, Jurnal, dan Zahir Accounting. Masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih.
- Accurate Online: Dikenal dengan antarmuka yang user-friendly dan fitur lengkap, cocok untuk berbagai jenis bisnis.
- Jurnal: Menawarkan integrasi dengan berbagai platform lain, memudahkan pengelolaan bisnis secara terintegrasi.
- Zahir Accounting: Opsi yang cukup terjangkau dengan fitur yang komprehensif, cocok untuk UMKM yang baru memulai.
Perbandingan Fitur dan Keunggulan Perangkat Lunak Akuntansi
Perbandingan fitur dan keunggulan dari perangkat lunak akuntansi sangat penting untuk memastikan pemilihan yang tepat sesuai kebutuhan dan anggaran UMKM. Berikut perbandingan singkat beberapa fitur dan keunggulannya:
Nama Perangkat Lunak | Fitur Utama | Harga (Perkiraan) | Keunggulan |
---|---|---|---|
Accurate Online | Pembuatan invoice, pengelolaan piutang dan hutang, laporan keuangan, manajemen persediaan | Variatif, tergantung paket | Antarmuka user-friendly, fitur lengkap, dukungan pelanggan yang baik |
Jurnal | Otomatisasi proses akuntansi, integrasi dengan berbagai platform, analisis data | Variatif, tergantung paket | Efisiensi tinggi, kemudahan integrasi, analisis data yang mendalam |
Zahir Accounting | Pembuatan laporan keuangan, manajemen persediaan, manajemen kas | Relatif terjangkau | Harga terjangkau, mudah digunakan, cocok untuk UMKM skala kecil |
Catatan: Harga yang tertera merupakan perkiraan dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sebaiknya cek langsung ke penyedia layanan untuk informasi harga terbaru.
Manfaat Penggunaan Perangkat Lunak Akuntansi dalam Penerapan Standar Akuntansi
Penggunaan perangkat lunak akuntansi memberikan berbagai manfaat dalam penerapan standar akuntansi. Sistem yang terotomatisasi membantu UMKM untuk: mempercepat proses pencatatan transaksi, mengurangi kesalahan manusia, menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu sesuai standar akuntansi yang berlaku, serta memudahkan dalam audit.
Tips Memilih Perangkat Lunak Akuntansi yang Sesuai
Memilih perangkat lunak akuntansi yang tepat membutuhkan pertimbangan yang matang. Beberapa tips yang dapat dipertimbangkan meliputi:
- Tentukan kebutuhan bisnis: identifikasi fitur-fitur yang benar-benar dibutuhkan oleh UMKM.
- Pertimbangkan anggaran: sesuaikan pilihan perangkat lunak dengan kemampuan keuangan UMKM.
- Kemudahan penggunaan: pilih perangkat lunak dengan antarmuka yang mudah dipahami dan digunakan.
- Dukungan pelanggan: pastikan tersedia dukungan pelanggan yang responsif dan handal.
- Integrasi dengan sistem lain: perhatikan kemampuan integrasi dengan sistem lain yang digunakan UMKM, seperti e-commerce.